Single post

System Thinking

System Thinking  

System Thinking adalah suatu proses untuk memahami bagaimana satu individu dapat mempengaruhi individu lain atau komunitas tempat dia berada. Salah satu contoh penggunaan System Thinking adalah bagaimana memahami ekosistem di alam yang terdiri dari berbagai elemen seperti udara, air, gerakan, tumbuhan, dan hewan yang saling bergantung satu sama lain dalam siklus hidup sistem tempat mereka berada. Dalam organisasi, sistem terdiri dari orang, struktur, dan proses yang bekerja sama dan saling menentukan sehat atau tidaknya organisasi tersebut, dapat digunakan sebagai pendekatan untuk memahami suatu permasalahan, dengan melihat “masalah” sebagai bagian dari sistem keseluruhan, bukan sebagai bagian terpisah yang tidak terkait dengan elemen-elemen yang lain di sekelilingnya. Pendekatan menggunakan System Thinking adalah metode dengan melihat sistem secara holistik dan menganalisanya melalui hubungan sebab akibat dari setiap elemen yang terkait.

Berpikir sistem berarti bagaimana memahami bahwa suatu fenomena akan dipengaruhi oleh banyak fenomena lainnya. Sebagai contoh sederhana ekosistem yang terdiri dari berbagai elemen, seperti air, udara, tumbuhan, hewan mereka merupakan satu kesatuan. Mereka bekerjasama untuk terus hidup, atau sebaliknya jika tidak mereka akan mati.

Contoh lain : onderdil-onderdil sepeda; roda sepeda, setir sepeda, sadel sepeda, kerangka sepeda tidak akan berarti apa-apa jika hanya terpisah. Sedangkan apabila membentuk satu kesatuan maka jadilah Sepeda yang dapat bermanfaat. Dalam organisasi, sistem terdiri dari struktur, orang dan proses yang bekerjsama untuk membuat organisasi sehat; atau sebaliknya tidak sehat, bahkan mati.

Dalam System thinking membahas tentang sistem dan karakteristik sistem. Dalam sistem yaitu membahas tentang sistem alam (termasuk tubuh manusia dan makhluk hidup lain), sistem rekayasa (dirancang oleh manusia), sistem sosial dan kegiatan manusia.

  1. Sistem

Sistem juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan yang berada dalam suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak, contoh umum misalnya seperti negara. Negara merupakan suatu kumpulan dari beberapa elemen kesatuan lain seperti provinsi yang saling berhubungan sehingga membentuk suatu negara di mana yang berperan sebagai penggeraknya yaitu rakyat yang berada dinegara tersebut. Kata “sistem” banyak sekali digunakan dalam percakapan sehari-hari, dalam forum diskusi maupun dokumen ilmiah. Kata ini digunakan untuk banyak hal, dan pada banyak bidang pula, sehingga maknanya menjadi beragam. Dalam pengertian yang paling umum, sebuah sistem adalah sekumpulan benda yang memiliki hubungan di antara mereka.

  1. Karakteristik sistem

Karakteristik sistem adalah sistem yang mempunyai komponen-komponen, batas sistem, lingkungan sistem, penghubung, masukan, keluaran, pengolah dan sasaran. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 2.2 dibawah ini yang merupakan karakteristik sistem.

 

  1. Komponen

Elemen-elemen yang lebih kecil yang disebut sub sistem, misalkan sistem komputer terdiri dari sub sistem perangkat keras, perangkat lunak dan manusia.

Elemen-elemen yang lebih besar yang disebut supra sistem. Misalkan bila perangkat keras adalah sistem yang memiliki sub sistem CPU, perangkat I/O dan memori, maka supra sistem perangkat keras adalah sistem komputer.

  1. Boundary (Batasan Sistem)

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.

 

  1. Environment (lingkungan Luar Sistem)

Lingkungan dari sistem adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. lingkungan luar yang mengutungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

  1. Interface (Penghubung Sistem)

Penghubung merupakan media perantara antar sub sistem. Melalui penghubung ini   memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Output dari satu sub sistem akan menjadi input untuk subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berinteraksi dengan sub sistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.

  1. Input (Masukan)

Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa maintenance input dan sinyal input. Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Sinyal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.

  1. Output (Keluaran)

Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem.

7.. Proses (Pengolahan Sistem)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi.

  1. Objective and Goal (Sasaran dan Tujuan Sistem)

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.mind map system thinking

LEAVE A COMMENT

theme by teslathemes